Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Dr. (Hc). Drs. H.A.M Nurdin Halid.

Jakarta, dekopin.co – Indonesia dan dunia saat ini hidup dalam era peradaban digital. Peradaban baru ini menemukan ‘momentum’ dan berjalan beriringan dengan era kenormalan baru ‘Prokes Covid-19’. Dalam era peradaban digiral dan kenormalan baru itu, tingkat profesionalisme dan trust Menjadi factor kunci bagi koperasi untuk tetap eksis dan berkembang maju.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Dr. (Hc). Drs. H.A.M Nurdin Halid saat menghadiri dan memberikan sambutan secara virtual pada acara RAT Koperasi Syariah 212 Tahun Buku 2020, tanggal 17 Juli 2021. Simak sambutan lengkapnya berikut.

Yang saya hormati,
Para pendiri dan pengawas Koperasi Syariah 212
Pengurus dan Manajemen
Bapak/Ibu, keluarga besar Koperasi Syariah 212 yang berbahagia.

Saya menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada Pengurus dan Manajemen Koperasi Syariah 212 (KS-212) yang menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2020, pada hari ini. Saya senang dan bangga karena penyelenggaraan RAT ini setidaknya membutikan tiga hal.

Pertama, bahwa gerakan Koperasi terus dan tetap menggeliat di tengah krisis kesehatan dan krisis sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Bahwa koperasi bersama UMKM-UMKM sekali lagi membuktikan sebagai badan usaha ekonomi rakyat yang mampu menyelamatkan perekonomian negara, seperti yang terjadi pada masa krisis multidimensional tahun 1998.

Deklarasi PBB dalam Tahun Koperasi 2012 menegaskan bahwa koperasi adalah lembaga ekonomi yang paling tahan terhadap krisis. Goncangan akibat pandemi Covid-19 terbukti tidak meluluh-lantahkan koperasi, walaupun ada penurunan omzet. Hal itu bisa terjadi karena koperasi memiliki karakteristik yang khas, yaitu dimiliki anggota dan anggota sekaligus menjadi pengguna dan penerima manfaat dari layanan koperasi. Kepemilikan bersama yang dilandasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip khas menjadi KEKUATAN DAHSYAT koperasi dunia maupun koperasi Indonesia selama ini.

Kedua, bahwa jajaran pengurus, pengawas, dan manajemen KS-212 terus menjaga nilai dan prinsip-prinsip koperasi tentang kesetaraan, keterbukaan, dan pengendalian koperasi secara demokratis di tangan anggota. RAT hari ini menunjukkan manajemen Koperasi Syariah 212 bekerja dengan sangat baik sehingga bukan hanya mampu menggelar RAT di tengah krisis akibat pandemi Covid-19, tetapi juga memperlihatkan kinerja manajemen yang positif.

Ketiga, RAT virtual hari ini juga adalah sebuah fakta bahwa kita orang-orang koperasi mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi di satu sisi, dan menerapkan protokol kesehatan di sisi yang lain.

Bapak/Ibu, keluarga besar Koperasi Syariah 212 yang saya muliakan,
Satu setengah tahun sudah, kita hidup dalam kondisi krisis global, baik kesehatan maupun ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 memaksa Pemerintah untuk berpikir keras bagaimana menyeimbangkan aspek kesehatan/keselamatan nyawa rakyat di satu sisi. Dan, di sisi yang lain, bagaimana strategi agar ekonomi nasional tidak lumpuh.

Krisis global dan nasional tentu saja berdampak pada tataran lokal dan mikro. Daerah-daerah mengalami penurunan pendapatan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Badan usaha besar, menengah, kecil, dan mikro mengalami masalah produksi, distribusi, dan pemasaran produk.

Fenomena dan fakta sehari-hari yang kita alami dalam 1,5 tahun terakhir menuntut kita semua untuk menggalang kekuatan secara bersama-sama, dalam kelompok, dan dalam komunitas kita masing-masing. Ini bukan waktunya untuk mengeluh atau mempersalahkan satu sama lain. Juga tidak bijak kalau kita menuding Pemerintah karena ini persoalan dunia, persoalan umat manusia.

Sebagai anak-anak Bangsa, kita harus bekerja keras bahu-membahu agar kita ‘selamat’ dari krisis yang berkepanjangan dan menakutkan ini. Nah kita, di komunitas Koperasi, termasuk komunitas Koperasi Syariah 212 yang berbasis dan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi umat, juga dituntut untuk menggalang kerjasama, berbuat nyata, bekerja efektif dan efisien.

PERADABAN BARU: PROKES COVID-19 DAN DUNIA DIGITAL
Dalam satu setengah tahun ini dan tahun-tahun mendatang, seluruh dunia dan kita di Indonesia, hidup dalam dua situasi ke-normal-an baru. Pertama, kita mau tidak mau harus hidup berdampingan dengan musuh berbahaya ‘Covid-19’ sehingga selalu ‘siaga satu’ dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedua, perkembangan pesat ekonomi digital yang dipicu revolusi industri 4.0 membawa peradaban baru, di mana semua berubah: mulai dari cara berkomunikasi, cara berinteraksi, cara berorganisasi, cara berbinis, berproduksi, dan berjualan.

Hidup berdampingan dengan musuh Covid-19 dan peradaban baru ‘serba digital’ memaksa kita para praktisi koperasi harus mulai berpikir dan bekerja dengan cara pandang (paradigma) dan strategi baru.

Kita harus jadikan Covid-19 dan peradaban digital sebagai momentum yang baik bagi Koperasi-koperasi kita, termasuk Koperasi Syariah 212, untuk melakukan konsolidasi melalui beberapa kebijakan dan langkah strategis.

Pertama, berupaya merekrut anggota UMKM-UMKM agar mereka mengorganisir kegiatan usaha mereka dalam wadah koperasi. Dalam implementasinya, koperasi berfungsi dan berperan sebagai jembatan/fasilitator dalam membantu UMKM-UMKM anggota untuk mendapatkan program bantuan Pemerintah maupun menjalin kerjasama dengan koperasi lain, BUMN dan perusahaan swasta. Masyarakat atau umat kita butuh wadah koperasi yang bekerja demokratis untuk bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.

Langkah strategis kedua, koperasi harus lebih agresif masuk dan bergerak di sektor riil; tidak hanya simpan-pinjam dan investasi. Terobosan memproduksi Aqua dan marchendise 212, mengembangkan toko swalayan 212Mart dan aplikasi 212Mobile, serta bisnis kuliner makanan dengan merk Izzah Fried Chicken (IFC) adalah contoh nyata bagaimana bisnis Koperasi Syariah 212 masuk ke sektor riil. Saya percaya, manajemen Koperasi Syariah 212 mampu memperluas dan mengembangkan jenis usaha lain di sektor rill dengan basis kebutuhan anggota.

Ketiga, kolaborasi dengan banyak pihak. Di era ‘ekonomi berbagi’ (sharing economy) berbasis digital (digital economy) hari ini, koperasi harus membuka diri untuk bekerjasama dengan berbagai pihak. Dengan kemajuan teknologi informasi yang serba cepat, murah, dan massif, maka bukan eranya lagi sekarang semua hal dikerjakan sendiri. Koperasi modern tidak lagi menjadi ‘katak dalam tempurung’. Sesuai prinsip kerjasama koperasi, maka koperasi Syariah 212 pun harus mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Langkah strategis keempat, ialah memodernisasi manajemen dan bisnis koperasi agar kerja-kerja koperasi menjadi efektif dan efisien. Dalam sistem ekonomi digital sebagai paradigma baru berbisnis, koperasi dituntut untuk masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital.

Digitalisasi membuat kerja manajemen organisasi maupun bisnis koperasi menjadi murah, mudah, cepat, dan terpercaya atau kredibel. Aspek kepercayaan terhadap koperasi sangat penting karena koperasi milik banyak orang, yaitu anggota, sehingga prinsip keterbukaan yang terekam melalui jejak digital menjadi sangat krusial.

Lebih jauh dari itu, hanya dengan masuk dan hidup dalam budaya digital, koperasi akan mampu bertahan dalam persaingan, tidak semakin terpinggir, dan tidak ditinggalkan oleh generasi muda, anak-anak kita.

Aplikasi 212Moile untuk bisnis PPOB yang dilakukan KS-212 adalah langkah awal yang positif dan penting. Dekopin sendiri sudah memiliki lembaga Digikop Cipta Indonesia yang fokus mempercepat digitalisasi koperasi-koperasi di Indonesia. Ada 3 produk aplikasi yang dikembangkan Digikop sebagai mitra Dekopin, yaitu (1) digikopin untuk sistem pembukuan dan bisnis simpan-pinjam; (2) warung koperasi atau warkop untuk transaksi bisnis ritel seperti toko koperasi; (3) jasapay untuk bisnis PPOB sekaligus alat tukar yang fungsinya sama seperti OVO.

Untuk mempercepat proses digitalisasi koperasi, kita harus bisa memanfaatkan dengan baik generasi milenial untuk alih-generasi bisnis karena mereka lebih adaptif dengan perubahan dan IT. Sekali lagi, transformasi manajemen dan bisnis dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi informasi di era Industri 4.0 akan sangat menentukan masa depan KS-212. Keberhasilan bapak/ibu melakukan transformasi manajemen dan bisnis hari ini adalah sebuah warisan tak ternilai bagi generasi-generasi KS-212 di masa depan.

KUNCI SUKSES: LEVEL PROFESIONALISME DAN TRUST
Bapak/Ibu, hadirin yang saya hormati,

Saya percaya, Koperasi Syariah 212 akan memainkan peran strategis yang nyata sebagai wadah perjuangan ekonomi untuk mencapai kemandirian ekonomi umat. Sebagai ketua umum DEKOPIN, saya pun percaya Koperasi Syariah 212 akan memainkan peran strategis bagi pemulihan ekonomi nasional hari ini dan tahun-tahun mendatang.

Alasan pertama dan paling utama saya ialah karena basis kekuatan utama KS-212 terletak pada komunitas, yaitu umat. Tantangan bagi pengurus dan manajemen ialah bagaimana mengkapitalisasi potensi besar ini. Sejalan dengan tujuan pendirian KS-212, maka ‘kunci’ keberhasilan mengkapitalisasi potensi besar umat terletak pada dua hal.

Pertama, level profesionalisme para pengelola yang terus berinovasi tanpa henti dalam membaca dan memanfaatkan peluang demi memperluas dan mengembangkan bisnis, termasuk mempercepat jalan digitalisasi kelembagaan, manajemen, dan bisnis. Kedua, tingkat kepercayaan atau trust anggota dan masyarakat luas terhadap kinerja dan citra positif koperasi milik umat ini. Ingat bahwa membangun ‘kepercayaan’ itu sungguh tidak mudah. Sangat ‘mahal’.

Sepintas, saya melihat KS-212 sudah berada di jalan yang benar (on the track). Kesimpulan itu, setidaknya, setelah saya membaca Laporan RAT Tahun Buku 2019 lalu, di mana Pendapatan Usaha Koperasi Syariah 212 pada tahun 2019 meningkat, dari posisi Rp 52.965.206 di Januari menjadi Rp 8.645.460.698 di akhir Desember 2019. Kinerja ini mengindikasikan bahwa pengurus dan pengelola sudah bekerja profesional dengan terus melakukan inovasi dan kreasi bisnis, baik mempromosikan ekonomi anggota maupun menggalang Kerjasama dengan mitra bisnis.

Profesionalisme manajemen yang didukung oleh pengurus dan pengawas berujung pada meningkatnya kepercayaan anggota dan masyarakat. Hal itu tergambar dari pertumbuhan jumlah anggota KS-212 yang terus meningkat. Data per 31 Desember 2019, jumlah anggota mencapai 52.884 orang, atau bertambah 1.690 anggota (3.3%), dari 51.000 anggota pada awal tahun 2019.

Perkembangan ini tentu fenomenal mengingat KS-212 baru berusia 4 tahun sejak berdiri pada 6 Januari 2017. Jika aspek ‘profesionalisme’ dan ‘trust’ bisa terus dirawat dan dikembangkan, saya sangat yakin bahwa Visi KS-212 akan tercapai, yaitu ‘Menjadi 5 (lima) besar Koperasi di Indonesia dari sisi jumlah anggota, penghimpun dana tabungan, jaringan, dan kekuatan investasi pada sektor-sektor produktif pilihan pada tahun 2025.”

Semoga RAT Tahun Buku 2020 hari ini menghasilkan gagasan-gagasan dan langkah-langkah terobosan yang penting untuk perbaikan dan konsolidasi organisasi, sekaligus melakukan lompatan-lompatan besar di tahun-tahun mendatang demi kemajuan koperasi maupun peningkatan kesejahteraan anggota yang tersebar di berbagai daerah.

Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pendiri, pengurus, pengawas, pengelola, dan 52.000 lebih anggota KS-212. Teruslah berjuang membangun ekonomi rakyat secara kreatif dan inovatif dengan berpegang teguh pada nilai, prinsip, dan sistem kerja koperasi.

Selamat menjalankan RAT Virtual Tahun 2020!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *